rumus astronomi

Inilah Pertanyaan Astronomi yang Belum Terungkap – Saat ini dunia banyak meneliti mengenai apa yang terjadi di dalam dunia dan juga yang ada di luar tata surya. Sesungguhnya, tata surya dan alam semesta di mana kita tinggal adalah bahan perbincangan para ilmuwan dan pakar astronomi yang tidak pernah usai. Satu misteri terpecahkan, jutaan misteri menunggu untuk ditelusuri! Oleh karena itu, majalah Science merumuskan delapan persoalan astronomi yang masih belum bisa dipecahkan oleh para astronom dan ilmuwan. Faktanya, majalah tersebut bahkan mengatakan beberapa misteri ini mungkin tidak akan dapat dipecahkan selamanya. Apa sajakah itu?

Inilah Pertanyaan Astronomi yang Belum Terungkap

1. Apa itu “energi gelap”?
Berawal pada 1920an, astronom legendaris AS, Edwin Hubble, menyatakan bahwa alam semesta freshping terus mengembang. Lalu, 68 tahun kemudian, Teleskop Luar Angkasa Hubble mempelajari ledakan bintang/supernova jarak jauh dan melihat bahwa alam semesta mengembang lebih lambat.

Ini mengguncangkan dunia astronomi. Pertama, mereka mengira bahwa gravitasi materi akan memperlambat perluasan alam semesta, bahkan menyebabkan kontraksi! Hal ini menyebabkan perdebatan mengenai “energi gelap”, gaya misterius yang mengembangkan alam semesta dengan kecepatan yang terus meningkat.

Energi gelap diperkirakan berkontribusi pada 73 persen alam semesta. Namun, hingga saat ini, energi gelap masih sulit dipahami dan dideteksi. Oleh karena itulah namanya “gelap”.

2. Seberapa panas “materi gelap”?
Pada 1960an-1970an, para astronom berhipotesis bahwa kemungkinan besar, alam semesta memiliki massa yang lebih banyak daripada yang terlihat. Vera Rubin, seorang astronom di Carnegie Institution of Washington, mempelajari kecepatan bintang di berbagai lokasi di berbagai galaksi.

Hasilnya, hampir tidak ada perbedaan antara kecepatan bintang di pusat galaksi dan bintang di tubuh galaksi lebih jauh. Tetapi, temuan tersebut bertentangan dengan fisika Newton dasar, bahwa bintang-bintang di pinggiran galaksi akan mengorbit lebih lambat.

Jadi, para astronom mendefinisikan fenomena aneh ini sebagai “materi gelap”. Meskipun tidak dapat dilihat, materi gelap memiliki massa, sehingga para peneliti menyimpulkan keberadaannya berdasarkan tarikan gravitasinya pada materi biasa.

Faktanya, materi gelap diperkirakan membentuk sekitar 23 persen alam semesta, sementara hanya 4 persen dari alam semesta yang adalah materi biasa seperti bintang, planet, dan manusia. Sementara para astronom dapat segera mendeteksi partikel materi gelap, sifat-sifat tertentu dari materi gelap tersebut masih belum diketahui.

3. Di mana atau ke manakah barion yang hilang?
Jika energi gelap dan materi gelap bergabung membentuk sekitar 95-96 persen dari alam semesta, materi biasa atau materi barion membentuk sekitar 4-5 persen sisanya. Materi barion terdiri dari partikel-partikel seperti proton dan elektron, menyusun sebagian besar massa materi yang terlihat di alam semesta.

Masalahnya, lebih dari separuh dari materi biasa ini menghilang!